Selasa, 23 Oktober 2012

SKRIPSI, Dont Worry!!!


Waktunya bercerita, :)
Kembali tentang skripsi yang selalu bikin sakit perut, mual, pusing (kayak orang yang hamil muda). Entah mengapa hal seperti itu terjadi pada saya. Mungkin karena pada penyelesaian perkuliahan ini tenaga dan otak memang dikuras sekuat tenaga. Itulah salah satu kekurangan dari bangsa kita, karena tidak dibiasakan berfikir sistematis sejak dini.
Skripsi, sebuah kewajiban dan salah satu persyaratan memiliki titel dibelakang nama, seperti S.I.Kom (Sarjana Ilmu Komunikasi), S.Pd (Sarjana Pendidikan), S.Ag (Sarjana Agama), S.Sos (Sarjana Sosial), S.Kom. I (Sarjana Komunikasi Islam) seperti yang saya tempuh. Namun, ketika mengerjakan skripsi ada kekhawatiran ketika browsing internet ada JASA PEMBUATAN SKRIPSI. Jika seperti itu adanya maka skripsi menjadi hal normatif saja, menjadi salah satu persyaratan saja, menjadi hal yang menakutkan (karena jika ada jasa seperti itu, menganggap diri kita tidak mampu mengerjakan skripsi).
Well, Skripsi itu bukanlah hal yang menakutkan. Skripsi hanyalah sebagian kecil dari persyaratan kita menyelesaikan perkuliahan. Skripsi bisa dikerjakan tanpa JASA PEMBUATAN SKRIPSI. Skripsi adalah titik awal otak kita berfikir secara sistematis dan terorganisasi.
Semangat pengerjaan skripsi itu harus semangat seperti para pejuang atau mujahid-mujahid Allah. Harus pantang menyerah, tidak berputus asa, selalu sabar, dan setelah berikhtiar harus selalu pasrah akan kuasa Allah SWT. Karena Allah SWT pasti akan memberikan balasan sesuai apa yang telah dikerjakannya. Dan Allah SWT tidak akan membebani seseorang kecuali dengan sekemampuannya. “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya....” (Q.S, 2:286).
Ingat seorang dosen bercerita, kala itu beliau melaksanakan ujian kelulusan, akan tetapi nilai yang diperolehnya tidak sesuai yang diharapkan. Guru beliau berkata “Nak, sepertinya kamu lupa melaksanakan shalat malam”. Dosen saya langsung mengingat disaat waktu digunakan hanya untuk menghafal tanpa mengoptimalkan waktu untuk berdo’a kepada Sang Maha Kuasa.
Tidak jauh dari hal tersebut, tante saya bilang “Cha (panggilan beliau kepada saya), lagi ngerjain skripsi jangan lupa tahajud, Insya Allah diberi kemudahan. Waktu dulu juga auntie (panggilan saya kepada tante saya) dikasih tahu sama kakak kelas kayak gitu, terus auntie rajin shalat malam, eh dosen ngasih referensi banyak, terus pas di angkot ketemu orang yang baru dikenal, terus pas udah ngobrol panjang lebar, dia ngasih referensi buat skripsi auntie” ceritanya.
Skripsi selain mendekatkan kita kepada buku-buku yang disusun oleh penulis-penulis, juga mendekatkan kita kepada Sang Maha Kuasa yaitu Allah SWT. Mungkin disini titik awal yang rawan, ketika ingin mengerjakan skripsi ada saja hambatan-hambatan eksternal atau internal yang menjadikan malas.
Skripsi itu sebagian kecil dari salah satu persyaratan kita mendapat gelar. Tidak boleh meremehkan. Selalu membaca. Selalu menulis. Selalu berusaha. Selalu BERDO’A. Dan harus tetap SEMANGAT!!
Skripsi Don’t Worry!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar