Karya : Nisa Rahmalia
Aku sulit merespon stimulus saat berhadapan
denganmu,
Rasanya jantung ini berdetak melebihi orang yang
mengalami serangan jantung.
Aku berdiri tepat dihadapanmu dan kau mengulas
senyum tulus.
Aku menjauh darimu dan mencoba untuk hilang dari
pandanganmu.
Banyak mata memadangku
Aku ingin hilang ingatan seketika wangi bajumu
menusuk hidungku dan menggertakan aorta dalam otakku. Aku jatuh hati pada pria
ini!
Aku menghindar darimu, sungguh itu yang aku
lakukan. Mimpiku kemarin seakan nyata, kau sangat dekat dan sangat dekat
denganku. Kau menusuk hatiku seketika. Langkahku lemah, apa kau menahanku?? Aku
jatuh hati pada pria ini!
Kau menatapku. Kenapa harus begitu? Tidakkah kau
tak melakukan itu?
Aku jatuh hati padamu!
Setahun yang lalu aku jatuh hati padamu dan
terperosok didalamnya. Sangat mudah melakukan hal itu kepadaku, hingga baru
kurasa begitu sakit dan tak mudah terbangun dalam lubang hatimu.
Dudukmu tertegun menghayati waktu yang terus
bergulir mengikat jutaan sel darah. Kau tertegun menunggu berita sepakbola
kesayangan di layar kaca di sebuah kantin. Aku panik melihatmu diam, akankah
kau bersuara merdu menyapaku? Ternyata kau tak bersuara tapi bernyanyi untukku.
Wajahmu tenang walau angin mengusap kulit putih
dan tegapnya badan kokohmu. Tanganmu masih kekar saat hujan menghantam bumi
dengan seketika.
Sepatu membuatku terpaku dan tak menoleh
pandangan walau sedetikpun
Kemeja dengan bekas setrika rapi tertata dengan
nyaman. Tak bisa aku pungkiri, rupamu tetap mempesona untukku.
Kamu yang mengindahkan hari-hariku bersamamu, semoga kau tetap menjagaku dalam indahnya hidup
Kamu yang setia menunggu hujan reda, semoga kita bisa melihat pelangi bersama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar